Hidup dan Mati adalah Illusi

By | Agustus 18, 2017 Leave a Comment
Sangat mengganggu pikiran jika kelak akan menghadapi kematian dan tubuh ini akan binasa. Banyak orang merasa takut dan ngeri untuk membayangkan terhentinya kehidupan jasmani. Masuk kedalam kehampaan dan kepunahan Diri secara total.

Namun cara pandang atau perspektif ini, yang membangkitkan ketakutan besar, adalah Diri yang terbatas. Diri sangat membutuhkan keberlanjutan; ia – menginginkan agar  hari ini adalah perpanjangan hari – hari yang telah lalu. Tanpa keterhubungan yang melekat, perjalanan ke hari - hari  berikutnya akan serasa terputus, oleh karena itu Diri manjadi takut.

Tapi betapa menderitanya Diri akibat gambaran baru yang datang ke alam pikiran, atau keinginan baru ? Diri nyemplung ke dalam wilayah peluang yang tak terbatas untuk setiap pikiran baru, kembali dengan gambaran tertentu dari triliunan gambaran yang mungkin ada. Pada saat itu, Anda bukan orang yang sama pada beberapa detik yang lalu. Jadi, Anda berpegangan pada ilusi yang berkesinambungan. Berserah pada saat ini dan Anda akan memenuhi perkataan dari St Paulus yaitu : mati terhadap kematian. Anda akan menyadari bahwa hari – hari Anda telah terputus selama ini, terus berubah, terus – menerus masuk dilautan peluang untuk mendatangkan sesuatu yang baru.

Kematian dapat dilihat sebagai ilusi total karena Anda sudah mati. Ketika Anda berpikir tentang siapa Anda dalam hal ke akuan, saya, dan milikku, Anda mengacu pada masa lalu Anda, waktu yang sudah mati dan berlalu. Kenangan adalah peninggalan waktu yang telah berlalu. Diri terus melakukan dan berkutat dengan mengulangi apa yang sudah diketahui. Namun kehidupan sebenarnya tidaklah diketahui , karena itu Anda harus memikirkan pikiran-pikiran baru, keinginan, dan pengalaman. Dengan memilih untuk mengulang masa lalu, Anda menghalangi pembaharuan kehidupan.

Mengapa menunggu ? Anda dapat hidup seperti yang Anda inginkan yaitu dengan melalui proses yang dikenal sebagai “menyerah - penyerahan diri”. Ini adalah langkah berikutnya dalam menaklukkan kematian. Dalam penyerahan diri ini, batas antara hidup dan mati telah begitu buram bahkan  hampir tidak terlihat. Penyerahan diri adalah tindakan tepat menghapus batas antara hidup dan mati. Ketika Anda dapat melihat diri Anda sebagai siklus keseluruhan dari kematian dalam hidup dan kehidupan dalam kematian, Anda telah berserah – inilah rahasia dan kekuatan melawan materialisme. Di ujung satu kenyataan, ‘rahasia – yang gaib ’ memberikan semua yang diperlukan oleh keterbatasan kita dan langsung mewujud ke alam nyata. Siklus ditutup, dan ‘rahasia – yang gaib ’ menjadi satu kenyataan.

Disadur bebas dari tulisan di :HuffingtonPos.com
Life and Death Is an Illusion

Posting Lebih Baru Beranda

0 komentar: