PETUALANGAN DIATAS ANGIN MENCARI PUTRI

By | Agustus 22, 2017 Leave a Comment
Istana Mutiara diatas Gunung mas. 

Ada Raja yang memiliki enam putra dan satu putri, tetapi ia mencintai putrinya lebih dari anak-anak yang lain, dan melewatkan waktu berjam-jam di istana sang Putri, tetapi suatu hari saat mereka bersama sang putri mengecewakan hati sang Ayah – Raja, dan sang raja menyumpahi, "Pergilah kau dibawa sijahat!"

Sepertinya tak ada masalah malam itu ketika sang putri pergi keperaduan untuk tidur. Tapi dipagi harinya dia sudah menghilang dan tidak dapat ditemukan lagi.

Mengetahui hal ini, kemudian Raja mengoyakkan Jubahnya sebagai tanda kesedihan dan rasa bersalah. "Hal ini terjadi karena sumpah serapahku," katanya, "dia sudah lenyap menghilang."

Karena keadaan ini; Sang Raja putus asa. Pangeran, wakil Rajapun bangkit dan berseru, "Siapkan bagiku seorang hamba, dan kuda, dan emas, dan aku akan pergi keluar dan mencari sang putri."
 -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Untuk waktu yang lama Sang Pangeran berkuda melewati padang belantara dan padang pasir untuk mencari sang putri yang hilang. Suatu saat dia melewati gurun dan ia melihat jalan di ujung gurun pasir, dan ia berpikir, "Saya telah berjalan begitu lama di padang pasir tanpa bertemu dengan siapapun. Mungkin jalan ini akan membawa saya ke kota."

Jalan itu membawanya ke kastil besar yang dijaga oleh banyak prajurit. Pangeran khawatir mereka tidak akan mengizinkan dia untuk memasuki benteng, kendati demikian ia turun juga dari kudanya, dan pergi menemui mereka, dan ternyata mereka mengizinkannya untuk masuk melewati gerbang. Kemudian dia masuk kehalaman yang megah, dan melihat sebuah istana yang terbuat dari marmer di depannya. Ia masuk ke istana, dan berjalan melalui ruangan yang dipenuhi dengan pilar pilar yang megah. Penjaga bersiaga di seluruh lorong, tapi tidak ada  satupun yang menanyai dia, dan dia menelusuri dari kamar ke kamar sampai ia masuk ke ruang takhta, dan  seorang raja duduk disana.
Meja – meja penuh dengan makanan yang menarik dan lezat sepanjang dinding ruangan; Lalu sang pangeran mulai makan dari makanan yang tersedia, kemudian ia berbaring di sudut ruangan agar mudah terlihat, dan ia berjaga dan mengawasi apa yang akan terjadi berikutnya.

Para pemain musik memainkan alat musik mereka, dan bernyanyi dihadapan raja; segera setelah itu raja mengangkat tangan dan memerintahkan agar ratu dibawa keluar. Selanjutnya musik semakin lebih menyenangkan, dan orang-orang menari dilantai, dan menjadi riang gembira bahkan seperti orang mabuk ( bahagia sekali ), karena sang ratu akan segera muncul.

Ketika sang ratu datang ke dalam ruangan ia dipersilahkan duduk dikursi kecil di samping tahta. Sang pangeran - petualang  itu terkejut saat melihat bahwa putri itu adalah putri yang dicarinya.

Dan  saat ia memandang ke seluruh ruangan dan dia melihat orang yang berada dipojok dengan jelas, dan ia mengenalinya. Dia turun dari singgasananya dan pergi kepadanya dan berkata, "Apakah kamu tidak mengenal aku?"

"Kau sang putri!" kata sang pangeran - petualang. "Tapi bagaimana kau bisa sampai ke tempat ini?"

"Raja telah marah kepadaku dan menyumpahiku," katanya. ""Pergilah kau dibawa sijahat!"
dan ini adalah istana si jahat. "

"Raja sedang berduka dan menyesal karena apa yang telah ia lakukan, dan aku telah berusaha selama bertahun-tahun mencarimu," kata petualang itu. "Bagaimana caranya agar saya bisa membawamu pulang?"

"Kau tidak bisa membawa saya keluar dari tempat ini," katanya, "kecuali, pertama kau harus pergi cari dan pilih tempat untuk dirimu sendiri, dan di sana engkau harus menetap sepanjang tahun tersebut, hanya untuk memikirkan keselamatanku, kerinduan dan pengharapan untuk menyelamatkan saya, dan pada hari akhir tahun engkau harus berpantang makan - tidak boleh makan, tapi harus puasa, dan pada malam akhir tahun, engkau tidak boleh tidur; maka engkau baru bisa datang kepadaku. "

Sang Pangeran – petualang melakukan seperti yang disuruhkan. Ia pergi ke padang gurun dan tinggal di sana sepanjang tahun, dan pada akhir tahun ia tidak tidur, dan tidak makan, setelah melalui semua itu ia kembali ke istana sijahat. Dalam perjalanan, ia melewati sebuah pohon yang indah yang penuh dengan buah – buah yang ranum dan matang, dan dia sangat tergiur dengan buah tersebut dan membangkitkan nafsunya, lalu ia mendekati dan mengambil dan memakannya. Segera setelah itu ia jatuh ke dalam tidur nyenyak, dan dia tidur untuk waktu yang sangat lama. Ketika ia terbangun ia melihat hambanya (pelayannya) berdiri di sampingnya, dan dia berseru, "Di mana aku?"

"Kau telah tidur bertahun-tahun," kata pelayan, "Saya telah menungguimu, dan aku hidup bersama buah."

Lalu Sang Pangeran - petualang itu pergi ke istana si Jahat dan menemui sang putri; Dan sang putri berujar sedih, "Lihat apa yang telah engkau lakukan Karena satu hari, engkau telah kehilangan keabadian, karena jika saja engkau datang pada hari itu, Engkau mungkin telah menyelamatkan aku!. Aku tahu bahwa sangat  sulit untuk menahan diri dari makanan, terutama dan terlebih sulit pada hari terakhir, karena roh jahat itu sangat kuat dalam dirimu pada hari terakhir, Tapi engkau harus pergi lagi dan memilih tempat dan menetap satu tahun lagi, berdoa, merindukan, dan berharap untuk membebaskan aku, pada hari akhir tahun itu kamu boleh makan, tetapi engkau tidak boleh minum anggur, karena anggur akan menyebabkan engkau tertidur, dan yang paling penting dari semuanya adalah agar tidak tertidur ".

Dia kembali ke padang gurun, dan melakukan seperti yang disuruhkan padanya untuk dilakukan, tetapi pada hari terakhir, dalam perjalanannya kembali ke istana, ia melihat sebuah mata air yang mengalir. Ia berkata kepada hambanya, "Lihatlah, sumber air merah, dan memiliki bau seperti anggur! "Lalu ia berlutut dan mencicipi dari mata air, dan dia langsung jatuh ke tanah dan tertidur. Dia tidur selama bertahun-tahun.

Dan dalam bertahun – tahun waktu itu, Satu pasukan besar prajurit melewati jalan itu, di antara mereka adalah penunggang kuda, dan kereta, dan akhirnya datanglah sebuah kereta besar ditarik oleh empat belas kuda. Sang putri berada di kereta itu; tapi ketika ia melihat pelayan pengembara di jalan, ia memerintahkan kereta agar dihentikan, dan dia turun dan melihat pengembara yang tertidur, dan dia duduk di sampingnya dan menangis. "Kasihan manusia" katanya; "bertahun-tahun engkau mencari Aku, dan berjalan sejauh ini, dan menahan rasa sakit begitu banyak, namun karena satu hari engkau telah kehilangan saya, dan lihatlah betapa engkau harus menderita, dan saya menderita karena hal itu! " Kemudian ia membuka kerudung dari wajahnya, dia menulis di atas kerudung dengan air matanya, dan meninggalkannya di sampingnya, selanjutnya dia naik ke kereta kudanya dan pergi.

Setelah dia tidur selama tujuh puluh tahun, pria itu terbangun dan bertanya kepada pelayannya, "Di mana aku?" Pelayannya menceritakan apa yang telah terjadi, tentara yang datang dan sudah berlalu, dan bagaimana sang putri telah menangisinya. Saat itu Sang Pangeran petualang melihat kerudung tegeletak di sampingnya, dan dia berujar, "darimana ini berasal?"

"Sang putri menitipkannya untuk Anda," kata pelayan. "Dia menulis pesan di atasnya dengan air matanya."

Sang Pangeran  mengangkat kerudung itu dan menghadapkannya kearah matahari, dan melihat tanda-tanda tangis, dan mengerti tentang tanda kesedihannya , dan membaca bahwa sang putri telah pergi dari istana si jahat, dan sekarang harus mencarinya di istana mutiara yang berdiri di atas sebuah gunung emas. "Hanya disana, engkau bisa menemukan saya," demikian sang putri tulis.


Lalu petualang meninggalkan pelayannya dan pergi sendirian untuk mencari sang putri.
Selama bertahun-tahun ia berjalan di antara manusia, bertanya dan mencari istana mutiara diatas gunung emas, sampai ia tahu bahwa tempat itu tidak  dapat ditemukan dipeta manapun, karena dia sudah mencari keseluruh bumi tempat manusia berkumpul dan hidup, dan bahkan di padang pasir juga tidak.

Tapi ia masih terus mencari di padang gurun, dan di padang gurun ia menemukan raksasa yang membawa pohon yang lebih besar daripada pohon yang tumbuh di dunia manusia. Raksasa itu menatap petualang dan berkata, "Siapakah engkau?"

Dia menjawab, "Saya seorang manusia."

"Saya telah begitu lama di padang gurun," kata raksasa itu, "sudah bertahun-tahun  baru kali ini saya telah melihat manusia." Dan ia menatap pria itu.

Pria itu berkata, "Aku mencari istana yang dibangun dari mutiara di atas gunung emas."

Raksasa tertawa, dan berkata, "Tidak ada tempat seperti itu di bumi!"

Tetapi orang itu berteriak, "Ada Pasti ada!" dan ia tidak akan menyerah mencarinya.

Kemudian raksasa itu berkata, "Karena engkau begitu keras kepala, aku akan membuktikan kepada Anda bahwa tidak ada tempat seperti itu di bumi. Akulah tuan atas seluruh kerajaan hewan, dan segala binatang yang hidup di atas bumi, dari yang terbesar hingga yang paling kecil, pasti tunduk kepada panggilanku. Tentunya jika ada tempat seperti yang Anda cari, salah satu makhluk saya akan melihatnya. " Jadi dia membungkuk dan meniup menghembus tanah, membuat suara seperti panggilan angin diatas  rumput, dan  gemerisik daun; panggilan menyebar seperti air menyebar, dan sekaligus binatang dari seluruh bumi datang berlari menghampiri, melompat ke arahnya:  rusa dan harimau liar dan gajah besar, dan semua binatang datang, dan ia menanyai mereka: "Apakah kalian pernah melihat istana mutiara dibangun di atas gunung emas?"

Makhluk-makhluk itu semua menjawab, "Tidak"

Kemudian raksasa itu berkata kepada orang itu, "Anda lihat, teman, tidak ada tempat seperti itu pastinya, jaga dirimu, dan pulanglah."

Tetapi orang itu berteriak, "Ada, harus ada tempat seperti itu! Dan aku harus menemukannya!"

Raksasa itu kasihan, dan mengatakan padanya, "Saya memiliki saudara, penguasa atas semua makhluk udara;. Mungkin salah satu dari mereka telah melihat tempat ini, burung-burung yang terbang tinggi"

Lalu orang itu pergi lebih jauh ke padang gurun, sampai ia menemukan raksasa lain yang membawa pohon besar di tangannya. "Adikmu telah mengutus aku kepadamu," katanya. Dan dia mengatakan kepada raksasa yang dicarinya. Raksasa itu bersiul ke udara, dan memanggil dengan suara dari seluruh penjuru bumi; dan saat itu juga setiap makhluk bersayap, serangga dan elang, menjawab panggilannya. Tapi tidak ada satupun yang melihat istana mutiara di atas gunung emas.

"Anda lihat," kata raksasa itu, "tidak ada tempat seperti itu sama sekali. Anda lebih baik pulang, dan beristirahatlah.."

Tetapi orang itu berteriak, "Ada, harus ada tempat seperti itu, dan aku tidak akan beristirahat sampai aku menemukannya!"

Akhirnya raksasa kedua berkata, "Saya memiliki saudara, penguasa atas segala angin - Pergi ke dia, mungkin dia dapat membantu Anda.."

Setelah bertahun-tahun sang petualang bertemu juga dengan  raksasa ketiga, dan sama membawa pohon yang lebih besar di tangannya, dan petualang mengatakan pada raksasa itu apa yang dia cari.

Kemudian raksasa itu membuka mulutnya selebar mungkin, dan dia melemparkan panggilannya keseluruh dunia hingga terlihat seperti kekacauan di langit, seolah langit bertabrakan satu sama lain. Dalam sekejap itu, semua angin di bumi datang bergegas kepadanya, dan ia bertanya kepada mereka, "Apakah Anda melihat istana mutiara di atas gunung emas?" Tapi tak satu pun dari mereka pernah melihat hal seperti itu.

"Seseorang bergurau dengan Anda, dan telah menyuruh Anda pada pencarian yang bodoh," kata raksasa kepada pria. "Lebih baik pulang ke rumah, dan beristirahatlah."

Tetapi orang itu berteriak, "Ada, harus ada tempat seperti itu!" Saat itu angin lain datang buru-buru menghadap kepada raksasa itu, dan bersimpuh sambil terengah-engah, lelah pada kakinya.

"Anda datang terlambat!" teriak raksasa itu marah, dan ia mengangkat pohon besar ditangannya untuk menyerang angin. "Mengapa kau datang terlambat memenuhi perintahku?"

"Guru," angin berkata, "Aku datang secepat aku bisa, tapi aku tidak bisa datang lebih cepat, karena aku harus membawa putri ke gunung emas yang ada sebuah istananya yang dibangun dari mutiara."

Pria itu mendengar, dan gembira. "Bisakah Anda membawa saya ke sana?" ia memohon. Angin menjawab, "Saya bisa."

Kemudian penguasa angin berkata kepada orang itu, "Anda akan membutuhkan emas, ketempat tujuanmu pergi, karena di kota itu segala sesuatunya bernilai tinggi." Dan dia mengambil sebuah dompet yang indah, dan memberikannya kepada petualang. "Setiap kali Anda memasukkan tangan Anda ke dalam tas ini," kata raksasa itu, "Anda akan menemukannya diisi dengan emas, tidak peduli berapa banyak emas yang Anda tarik keluar dari dalamnya."

Kemudian angin mengangkat petualang dan menurunkannya pada gunung emas.

Petualang melihat istana mutiara yang berdiri dalam sebuah kota yang indah, dan kota itu dikelilingi oleh tembok yang dijaga oleh prajurit.
Dia memasukkan tangannya  ke dalam tas yang mengagumkan, dan memberi mereka emas, dan mereka membiarkannya lewat, dan ketika dia masuk ke kota ia merasakan bahwa tempat itu sangat  menyenangkan dan indah. Lalu ia tinggal dan hidup di sana untuk beberapa waktu lamanya, dan sang putri juga tinggal disana, tetapi pada akhirnya, dengan hikmat dan kebenaran, ia membawanya pulang  kerumah untuk Raja.
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar: